Friday, October 28, 2011

the true story...ceritaku hari ini..........(gila)


awal cerita dari mulai bangun tidur, yg bener2 bikin males bangun tu tiap ada kuliah pagi..air buat mandi dinginnya bisa ampe ngbekuin jantung (lebay dikit)..hahamandi jebur2…dandan agak cantik buat siap2 berangkat ke kampus…nah akhirnya berangkatlah gue ke kampus dengan map plastik biru yg dalemnya penuh dengan kertas2 tugas nya ibu2 sama bapa2 dosen…nah ini yg paling malessss banget klo kuliah..LIFT mati doooong…itu tandanya olahraga betis naek ke lantai 4..ngos2an nyampe kelas langsung makan roti kukus si ibu jln gunda„kelas pertama,prof.Disman slh satu dosen yg gue favoritin…asiik bgt ngajarnya…mahasiswa banget lah pkonya..belajar metlit tuh kan..ngmngin ucapan terimakasih..lucu katanya tiap baca ucapan trmkasih tu suka kembali muda lagi…emmhhh c bapa..^^jadi kepikiran gue, ucpn trimakasih psti isinya orang2 yg special yg ngbantu kita dlm sgala hal,dll…nah siapa yg bakal ada dtulisan gue kelak yaa???calon suami..amiiin…^^kelas kedua,UTS…ga ada cerita menarik…yang ada tensi jd naek..hahaistirahat menjelang dzuhur..ceritanya mau ke fakultas ni..berjalanlah saya dgn sahabat tercinta..menelusuri jalan apa gitu lupa namanya..pkonya dari arah perpus ke fakultas ekonomi..^^nah lho mau nyebrang jalanan agak rame wktu itu…tengok kanan kiri dlu doong sbelum nyebrang takut tiba2 becak lewat trus 2 gadis cantik ini terserempet kan ga lucu..hahapas mau nyebrang dtg tu dari arah kanan sebuah motor gede (ga mrhatiin plat nomornya) bersama 2 org laki2 penunggangnya(emang kuda).. otomatis mundur lagi tu kan kite mau nyebrang, eh diye malah pelanin motornya sambil nyoba bikin senyuman maut diye smbari bilang..”teh mangga”…enak aja gue ga jualan mangga ya kang..ckck…adaaa orang kaya gitu ya..gue brg sobat gue cuma bisa melongo ga jelas..hahastelah kjadian aneh itu dtg k fakultas ngasih brkas2,eh masih ada yg kurang dan akhirnya pulanglah kita ke kosan..nah,tiba kuliah ketiga..olahraga betis lagi tu kan ya..nah dosen yg ini tu agak sedikit lumayan banyak bikin esmosi..jadwal jam 1 dateng stengah 3???hellooowww punya jam kan mister???ckcknunggu ampe mau stgh 3 sore, barulah dateng tu soal UTS tanpa empunya..gila ajaa jam segituuuuu?kemane aje pa?wlopun ngeluh terus ttp we dikerjakeun..haharebes tu crtanya jam 4..dluar udh mulai ujan deress dan gelap gurita (gulita maksudnya)..jalan tu pulang dgn lunlay brg c sahabat…dtg kekosan maen c zombie..baru ingt klo sndrian dkosan..klo ada zombi bnrn gmn???#imajinasisingkatnya stlh solat asar, maen game, masuk ke dunia spongebob, lanjut seraching2 mas james duessenberry buat tugas penelitian, dan akhirnya gue buka tumblr buat numpahin semua yg ada d otak gue…nyampe gue nulis kata ini..wassalam…

Thursday, October 20, 2011

TULISAN KUSAM



    23, maret 2006

       Dikala senja tiba, mendorongku pergi ke suatu tempat yang teramat indah. Terdiam, menerawang ke hamparan langit lembayung. langit pun kelabu, pertanda malam datang. ku terdiam dalam lamunanku, menelusup jauh dalam dasar kalbu. Sebersit pikiran terekam dalam memori. wajah itu…
   Angin malam mengusap wajah, menusuk tulang, dan mengalirkan oksigen dalam otak..aku terbangun….wajah yang selalu terekam dalam memori itu, semakin hilang dan melebur..sebersit kesedihan sempat menggangguku…namun, ketika bintang-bintang bersinar di lautannya..mereka terlihat berjauhan dengan yang lain, namun mereka masih terlihat indah dengan sinarnya sendiri..
"Bangkit…aku harus bangkit… bersinar dengan sinar sendiri akan lebih indah.."

Monday, October 17, 2011

TEORI KEYNES MERUPAKAN ANALISIS DISEKUILIBRIUM

Keynes mengkritik habis-habisan teori klasik (teori Say) yang mengatakan bahwa “penawaran akan menciptakan permintaannya sendiri”, menurut Keynes itu merupakan sebuah kekeliruan. Dalam kenyataannya biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran,kemudian akan ditabung dan tidak semuanya dikonsumsi. Dengan demikian permintaan efektif biasanya lebih kecil dari total produksi. Kalaupun kekurangan ini biasa dieleminir dengan menurunkan harga-harga, maka pendapatan tentu akan turun, dan sebagai akibatnya tetap saja permintaan lebih kecil dari penawaran. Karena konsumsi lebih kecil dari pendapatan, berarti tidak semua produksi akan diserap masyarakat.
Adapun kritikan lain dari Keynes untuk teori klasik, bahwa tidak ada mekanisme penyesuaian otomatis yang menjamin bahwa perekonomian akan mencapai keseimbangan (equilibrium) pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Klasik juga percaya bahwa dalam posisi keseimbangan semua sumber daya, termasuk sumber daya tenaga kerja akan dimanfaatkan secara penuh (full employment). Kalaupun seandainya terjadi pengangguran, pemerintah tidak perlu melakukan kebijaksanaan apapun. Pandangan klasik ini tidak diterima oleh Keynes.
Menurut pandangan Keynes, pada kenyataannya pasar tenaga kerja tidak seperti itu. Kalaupun tingkat upah diturunkan, tingkat pendapatan masyarakat tentu akan turun. Turunnya pendapatan sebagian anggota masyarakat akan menyebabkan turunnya daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan menyebabkan konsumsi secara keseluruhan berkurang. Berkurangnya daya beli masyarakat akan mendorong turunnya harga-harga.
Kalau harga-harga turun, maka kurva nilai produktivitas marjinal labour yang dijadikan sebagai patokan oleh pengusaha dalam mempekerjakan tenaga kerja akan turun. Jika penurunan dalam harga-harga tidak begitu besar, maka kurva nilai produktivitasnya hanya turun sedikit. Meskipun demikian jumlah tenaga kerja yang bertambah tetap saja lebih kecil dari jumlah tenaga kerja yang ditawarkan. Lebih parah lagi kalau harga-harga turun drastis, ini menyebabkan kurva nilai produktivitas marjinal labour turun drastis pula, dan jumlah tenaga kerja yang tertampung jadi semakin kecil, dan pengangguran menjadi semakin luas.
Sebuah kesimpulan utama dari ekonomi Keynesian adalah bahwa dalam beberapa situasi tidak ada mekanisme penyesuaian otomatis yang menjamin bahwa perekonomian akan mencapai keseimbangan (equilibrium) pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.  akan ada saja pengangguran dalam setiap perekonomian. Kesimpulan ini bertentangan dengan pendekatan ekonomi yang mengasumsikan kecenderungan umum yang kuat terhadap ekuilibrium. Keynes juga menentang teori Say yang mengatakan bahwa “penawaran menciptakan permintaannya sendiri”,menurut Keynes dalam kenyataannya biasanya permintaan lebih kecil dari penawaran,dan tidak setiap pendapatan digunakan untuk konsumsi secara keseluruhan, kemudian sebagian akan ditabung. Lebih luas, Keynes melihat teori sebagai teori umum, di mana pemanfaatan sumber daya bisa menjadi tinggi atau rendah, sedangkan ekonomi sebelumnya yang berfokus pada kasus tertentu pemanfaatan penuh.

Sunday, October 16, 2011

tulisan yang bikin gue senyum-senyum sepanjang malam..^^

Mmmmm... sometimes  I wonder, how does it feel when you're smiling to the world, laughing at me and I be there to look in to your eyes? I think it would be precious time ever...
goodnite :D


Wednesday, April 20, 2011

Laporan Buku- Berbisnis itu (tidak) mudah....(Arifin Panigoro)

                Beberapa kesempatan yang lalu,saya mengontrak mata kuliah kewirausahaan. Dan kebetulan pada saat itu dosen memberikan  tugas membuat laporan buku tentang pengusaha yang sukses dalam berwirausaha. Cerita punya cerita saya itu tidak terlalu suka membaca buku,tapi dengan tugas tersebut,saya mulai suka membaca buku salah satunya ya buku ini. menarik sekali.hehe..

I.                   Karakteristik buku
Judul                     : Berbisnis Itu (Tidak) Mudah
Penerbit                 : Medco Foundation
Tahun terbit           : 2010
Penulis                   : Arifin Panigoro
Kategori                : Manajemen-Strategi
Tebal                     : ± 190 halaman
Alasan pertama yang membuat saya memilih buku ini adalah adanya selipan kata (tidak) dalam judul, sehingga saya merasa penasaran dan ingin membacanya. Selain itu penyampaian buku ini juga mudah dipahami karena penulis menyajikannya tidak berbelat-belit. Rangkuman perjalanan sukses Arifin Panigoro terbungkus menarik dalam buku ini, yang didalamnya terdapat selipan gambar-gambar ilustrasi yang semakin membuat saya semangat membacanya.
II.                Isi Pokok Buku
Arifin Panigoro lahir di Bandung, 14 Maret 1945. Beliau dilahirkan dari keluarga yang memang sudah memiliki bakat dagang. Baik dari orang tua beliau bahkan kalau dirunut lagi, buyut beliau memulai bisnis dengan berjualan nasi kuning di Pasar Baru Bandung. Kakek beliau menjadi saudagar batik, sehingga beliau masih turunan yang disebut orang-orang Bandung sebagai ”urang pasar”.
Orang tua Aripin Panigoro pada awalnya hanya bekerja sebagai guru, namun akhirnya sesudah perang mereka menjadi pedagang, punya toko di Jalan Braga. Seperti orang-orang china, ayah beliau ingin mengenalkan pada anak-anaknya dunia dagang. Sehingga setelah jam makan siang dan istirahat sebentar dirumah, ayah beliau sering mengajak anak-anaknya ke toko mereka. Disitulah Arifin mulai belajar tentang dunia dagang.
Dulu keluarga mereka berjualan tekstil, namun bisnis itu tidak selamanya langgeng, sehingga bisnis ayahnya pun anjlok, sampai-sampai mereka harus menjual rumah untuk menutup utang. Dari mulai titik itulah Arifin secara otodidak mempelajari makna tanggungjawab dalam berbisnis. Namun di masa mulai membaik, ayah beliau pun kembali melanjutkan bisnisnya.
Di masa awal menjalankan bisnis, tantangan pun kian besar. Disamping modal yang kuat, keahlian yang mumpuni, dan juga kerja keras untuk memenangi tender diperlukan faktor lain. Dulu sebelum mempunyai perusahaan minyak, Arifin bergerak di bidang jasa minyak. Urusan sehari-harinya memang dengan para manajer atau bos di perusahaan minyak. Dari dulu beliau belajar mencari peluang yang tersembunyi, contohnya ketika musim lebaran dulu, dilarang untuk memberikan parsel, namun disitulah peluang muncul.
Dalam buku ini memuat segudang pengalaman yang Arifin dapatkan dari ayahnya yang merupakan seorang pengusaha juga, AP memulai bisnisnya semenjak masih berkuliah teknik elektro ITB. Setelah itu dengan tekad yang kuat dan visi yang besar, maka AP mulai membangun perusahaan bersama kawan-kawannya yang mempunyai visi yang sama dengannya. Setelah 30 tahun lebih mengalami pasang-surut dalam bisnis, akhirnya sekarang beliau sudah menjadi pengusaha besar dengan perusahaannya medco.
Dalam buku ini selain menceritakan pengalamnnya, juga beliau memaparkan nilai-nilai dan etika dalam menjalankan bisnisnya, seperti: Intuisi, kesetaraan, kejujuran, percaya diri, jejaring, tanggungjawab, penanganan SDM, inovasi dan peduli. Semua hal tersebut dikupas habis dalam buku ini.
Disamping sebagai entrepreneur, beliau juga sempat menjadi seorang birokrat pada masa awal era reformasi. Pengalaman ini memberikan pelajaran untuk beliau sehingga dalam buku ini beliau menuangkan beberapa ide-ide besarnya dalam membangun Negara Indonesia ini, dan bahkan sudah ada yang terealisasi seperti terciptanya pengembangan program ketahanan pangan dan energy melalui uji coba berbagai komoditas pangan di merauke, papua melaui Medco  Group-nya.
III.             Model Proses Kewirausahaan
Suatu proses kewirausahaan akan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Model proses kewirausahaan Arifin dipicu oleh faktor sosial yaitu keluarga dan orang tua.
Dibesarkan di keluarga yang notabene bergerak dalam bidang bisnis berdagang, akhirnya beliau menumbuhkan jiwa bisnisnya, beliau mengimplementasikan pengalaman yang didapat dari ayahanda tercinta bersama teman-teman yang mempunyai satu visi dengannya yaitu dengan membangun sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perminyakan.
Dalam menjalankan bisnisnya beliau menerapkan budaya berbisnis dengan etika dan moral bisnis. Beliau pun mengembangkan usahanya tetap dengan menanamkan etika berbisnis yang transparan, jujur, tanggungjawab, peduli dan menjalin hubungan yang baik dengan kawan ataupun lawan. Hal tersebut yang kemudian menjadikan perusahaan yang dirintis Arifin semakin berkembang dan menjadikan beliau sebagai salah satu pengusaha yang sukses di negara kita bahkan di dunia.
IV.              Kesimpulan
Setelah membaca buku tersebut, saya benar-benar terinspirasi akan gaya berwirausaha beliau dimulai dari awal beliau menjalankan usaha sampai sekarang setelah menjadikan perusahaannya besar dan sukses. Beliau sosok seorang yang pantang menyerah dan nekat ketika akan melakukan sesuatu. Tapi dengan sifat beliau seperti itulah yang membawa perusahaannya berkembang sampai tingkat global. Beliau peduli akan sesuatu yang ada disekitarnya, Karena menurut beliau keberhasilan wirausaha dalam menjalankan bisnisnya tidak boleh dicapai dengan mengorbankan kepentingan atau kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan perusahaan hendaknya bisa dirasakan sebagai keberhasilan masyarakat. Dengan kata lain, perusahaan dan masyarakat hendaklah bertumbuh kembang bersama. Dengan demikian, menjalankan bisnis dan menciptakan kemaslahatan bagi masyarakat luas bisa berjalan bersamaan dan para wirausaha dapat menjadikan bisnis sebagai wahana untuk mewujudkan kehidupan lebih bermakna.
Dan satu hal yang dapat saya ambil dari perjalanan bisnis beliau bahwa sikap dasar yang harus dikembangkan para wirausaha adalah memahami benar bahwa dalam predikatnya ini melekat amanah dan tuntutan zaman yang harus dihadapi.

  

Monday, March 21, 2011

Intropeksi diri sendiri..

ketika kita hidup di dunia, seberapa sering anda berpikir tentang kesalahan anda?? seberapa sering anda berpikir tentang kebenaran anda??
seringkali hidup sebagai manusia tidak mau mengakui kesalahan,dan hanya kebenaran yang selalu di agungkan. Ketika seseorang berbicara seolah nyata, dan membuat kita percaya akan semua untaian kata yang dia ucapkan, terpikirkah akan ada secercak noda hitam dusta yang mungkin saja kelak hal tersebut bisa menjadi besar???
 Anda pikir keadaan dapat berubah dengan sendirinya?? tidak!! yang dapat merubah keadaan itu hanyalah diri kita sendiri. ketika kepercayaan itu telah hilang, apa yang bisa dilakukan??ketika hanya banyak bicara,sedangkan tindakannya kurang.  seseorang akan mulai ragu terhadap kepercayaan yang telah ia berikan kepadanya.
Ketika masalah datang, seringkali kita mengeluh pada diri sendiri, pada sumber masalah, dan akhirnya merambat kepada oranglain. Ketika anda merasa berat akan masalah yang sedang terjadi,maka akan sulit juga untuk diselesaikan. Namun,ketika anda berfikir mudah,bisa dan mulai. Maka masalah pun akan mudah diselesaikan, bisa diselesaikan, dengan demikian anda bisa memulai untuk menyelesaikannya.
sesungguhnya perubahan dalam diri itu dimulai dari diri kita sendiri, seberapa dalam anda memahami diri anda, seberapa besar niat anda untuk merubah pribadi anda.dan ACTION!!
Intropeksilah dari hal paling kecil dalam diri anda, sebelum anda berani menilai oranglain dan mengkritik orang lain.

Sunday, March 20, 2011

Pendapatan Nasional.

Pendapatan Nasional
Tiga Metode Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional merupakan ukuran umum tentang perkembangan perekonomian dan kegiatan ekonomi suatu negara. Pokok permasalahan untuk mengukur kegiatan ekonomi masyarakat yaitu:
  1. Berapa barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam satu tahun?
  2. Berapa balas jasa (pendapatan) yang diterima oleh masyarakat dalam satu tahun?
  3. Berapa pembelanjaan masyarakat selama satu tahun?
Untuk menjawab ketiga permasalahn tersebut dikembangkan tiga pendekatan/metode Pendapatan Nasional yaitu:
  1. Pendekatan/metode Produksi (Production Approach/method)
  2. Pendekatan/metode Pendapatan (Income Approach/method)
  3. Pendekatan/metode Pembelanjaan (Spending Approach/method)
Metode Produksi
Metode produksi yaitu metode yang digunakan untuk menghitung barang dan jasa hasil produksi masyarakat suatu negara dalam satu tahun. Yang dihitung hanya barang dan jasa akhir (final goods).
Hasil penghitungannya dinilai dalam uang yang disebut Produksi Nasional (PDB = Produk Domestik Bruto atau GDP = Gross Domestic Product). Produksi Nasional (PDB atau GDP) merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara selama satu tahun.
Metode Pendapatan
Metode pendapatan digunakan untuk menghitung balas jasa yang diterima oleh masyarakat selama satu tahun.
Hasil penghitungannya disebut Pendapatan Nasional (Yearly Income, dilambangkan dengan Y). Pendapatan Nasional adalah total nilai balas jasa yang diterima oleh masyarakat suatu negara dalam satu tahun.
Pendapatan masyarakat terdiri dari:
  • Tenaga kerja memperoleh balas jasa berupa upah/gaji (w = wage)
  • Modal memperoleh balas jasa berupa bunga (i = interest)
  • Tanah dan SDA memperoleh balas jasa berupa sewa (r = rent)
  • Pengusaha memperoleh balas jasa berupa laba (p = profit)
  • Penghasilan campuran (mixed income) yang merupakan gabungan dari upah/gaji, bunga, sewa, dan laba.
Pendapatan Nasional rumusnya: Y = w + i + r + p
Metode Pengeluaran/Pembelanjaan (Spending Approach
Metode pengeluaran/pembelanjaan digunakan untuk menghitung pengeluaran/pembelanjaan masyarakat selama satu tahun. Hasil penghitungannya disebut Pembelanjaan Nasional (National Spending). Pembelanjaan Nasional adalah total pembelanjaan masyarakat suatu negara selama satu tahun.
Pengertian masyarakat disini menunjuk pada para pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi terdiri dari:
  1. Pengeluaran para konsumen disebut konsumsi (C = Consumption)
  2. Pengeluaran para produsen disebut investasi (I = Investment)
  3. Pengeluaran pemerintah disebut pembelanjaan pemerintah (G = Governmen Expenditure)
  4. Pengeluaran masyarakat luar negeri disebut ekspor netto (Xn = Net Export), selisih antara ekspor (X = Export dan impor (M = Import).
Jadi pembelanjaan nasional terdiri dari Y = C + I + G + X - M
KOMPONEN-KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
Komponen-komponen Pendapatan Nasional merangkai hubungan antara ketiga metode/pendekatan Pendapatan Nasional. Komponen-komponen Pendapatan Nasional yaitu:
  1. PDB (GDP). PDB (Produk Domestik Bruto) atau GDP (Gross Domestic Product) merupakan nilai total barang dan jasa yang diproduksi oleh masyarakat selama satu tahun.
  2. PNB (GNP). PNB (Produk Nasional Bruto) atau GNP (Gross National Product) diperoleh dengan cara: PNB = PDB +/- Pendapatan Netto Faktor Luar Negeri. PNB menunjukkan nilai sesungguhnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu tahun.
  3. PNN (NNP). PNN (Produk Nasional Netto) atau NNP (Net National Product) dihitung dengan cara: PNB -Depresiasi atau penyusutan.
  4. PN (NI). PN (Pendapatan Nasional) atau NI (National Income) dihitung dengan cara: PNB - Pajak Tidak Langsung (Ti = Indirect Tax).
  5. Yrtk (PI). Yrtk = PN - (Cadangan + Pajak Usaha). Hasilnya disebut Pendapatan Perseorangan (PI = Personal Income atau Yrtk).
  6. Pendapatan Disposable (Yd). Yrtk dikurangi dengan pajak Pribadi dan ditambah dengan Pembayaran Transfer (Tr = Transfer Payment) dari pemerintah, hasilnya disebut Pendapatan Disposabel. Pendapatan disposabel akan digunakan untuk konsumsi (C = Consumption) dan ditabung (S = Saving). Yd = C + S.

Saturday, March 19, 2011

Gambaran Kenangan..


Memory awal masuk kuliah....


sahabat-sahabat tercintaku..^_^


mba nun....sobatkuuu...


Muka grogi gue foto bareng Vino G Bastian....hahaha



para cebong anyut...gkgk



Cebong2 pangandaran...haha..
asiikk tu pgn lg kesana...



menjelang sunset...hmm...


siapa aja boleehhhh.......haha


My mine...


ahahahaha......gila gw..


hmmmm.....



udah ah...

Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
  1. Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
    1. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
    2. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
    3. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.

  1. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
    1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
    2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
    3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
    4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIOAL
Konsep Pendapatan nasional
  1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan
  1. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

  1. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan

  1. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung


  1. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment)
– (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jamsos + Pajak perseorangan )

  1. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
Perhitungan Pendapatan Nasional
Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p

Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)

Analisis Pendapatan Nasional pada system perekonomian tertutup sederhana.

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Hubungan timbal balik antara nilai pada neraca pembayaran luar negeri suatu negara dengan tingkat pandaapatan nasionalnya. Hubungan ini dapat diterangkan dengan menggunakan analisis pendapatan nasional.
Diantara berbagai macam pendekatan analisis pendapatan nasional yang dapat dipergunakan untuk menerangkan hubungan timbal balik antara tingkat pendapatan nasional, terdapat system perekonomian dua sektor.
Pendekatan Angka Pengganda dan IS-LM
  1. Pendekatan angka pengganda luar negeri atau foreign trade multiplier approach.Model analisis ini hanya memperhatikan satu pasar atau sektor saja, yaiXupasar komoditi, yang biasa disebut juga sektor nyata atau real sector, sektor pengeluaran atau expenditure sector. Lebih lanjut model angka pengganda perdagangan luar negeri ini dapat dibedakan antara:
    • Model angka pengganda tanpa pantulan.
    • Model angka pengganda dengan pantulan.



  1. Pendekatan IS-LM.
Pendekatan IS-LM ini di samping memperhatikan sektor nyata juga memperhatikan sektor moneter atau pasar uang. Macam pendekatan ini akan diuraikan secara singkat, menggunakan anggapan bahwa pembaca sudah mengetahui analisis IS- LM untuk perekonomian tertutup Untuk perekonomian terbuka kesamaan antara pendapatan nasional, output nasional dan pengeluaran total nasional tidak lagi berlaku. Kesamaan antara pendapatan nasional dengan output nasional masih tetap berlaku selama jumlah pendapatan modal yang dibayar oleh penduduk negara tersebut kepada para investor asing sama dengan jumlah pendapatan yang diterima penduduk negara tersebut yang berasal dari penanaman modalnya di luar negeri. Keadaan perekonomian seperti inilah yang kita pakai sebagai landasan dalam menerangkan analisis pendapatan nasional untuk perekonomian kita.

Model anlalisis dengan variabel investasi dan tabungan
Analisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
  1. Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya;
  2. Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah;
  3. Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar;
  4. Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.
Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
  • data Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan [lihat tabel III dan III.1]
  • Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan.
Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh B.P.S. perlu diperbaiki.

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflsi dan pengangguran
Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pemba-yaran. Inflasi (inflation) adalah Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah Teori yang menganalisa bagian yang menyangkut pada system pemerintahan.
Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah eko-nomi yang dihadapi suatu negara. Bagi negara yang perekono-miannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4 persen per tahun.
Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi.
terjadi inflasi yang tinggi dan diikuti dengan pengangguran yang tinggi pula.

Didasarkan pada fakta itulah A.W. Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran. Dari hasil pengamatannya, ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran, dalam arti jika inflasi tinggi, maka pengangguran akan rendah. Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.
Kurva Philip
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk3rLh59oJrgmcRr7pfS-O37LmXihkfp8Algk3wGH68ArUxq4UygD-RG6V8sw1S5WusV7czxFH0vv6FYQ8DFhbpVgB_GSj8h2I8W6bn_sY9HugBaZXYFOkzyPZypAhOu5kk4t-RiBHB4sv/s320/kur1.bmp
Masalah utama dan mendasar dalam tenaga kerja di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005. Berdasarkan hasil pengamatan dengan data yang ada, maka kurva Phillips untuk Indonesia terlihat seperti gambar berikut :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWtpo-hauFJqbTKU3zXxX5xzIZ1SBrsCkd4wljKL-7dttscPn9rhgYCX6hihVfX6kK4j7nNAnDDYvP64Q6m6P7XUkqY5F5CASdOviOsrBZaMZ7pv0UaqdcLAN2EciID6-75_ydsprvkZfI/s320/kur2.bmpKurva Phillips untuk Indonesia

A.W. Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agre-gat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka, pengangguran berkurang.
Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat. Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005, ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran.